Jumat, 23 Maret 2012

Saat Ku Jadi Pemimpin

Teringat pada saat ku sebelum dilantik menjadi anggota pengurus OSIS.
Saat itu, aku adalah orang yang sangat ekspresif. Apapun yang kurasakan, akan ku ungkapkan dengan tingkah laku ku.
Tapi sekarang, aku harus lebih bisa memilih waktu, memilih perilaku, bahasa, dan lain-lain
Saat LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa ), penyaji menyampaikan suatu kata-kata mutiara yang sangat memotivasi para peserta. "Jika kau tidak terpilih menjadi pemimpin bagi rakyat mu, jadilah pemimpin bagi dirimu sendiri. tuntunlah dirimu ke arah yang lebih baik. tapi, jika kau terpilih menjadi pemimpin mereka, berlaku tegas lah, pimpin lah mereka ke arah yang lebih baik. jangan biarkan mereka terpuruk, terkucil kan, dan terjerumus pada hal-hal yang negatif"
Tapi, itu sangat sulit. percaya atau tidak, ketika ku menjalankan tugas pertama untuk merazia, banyak orang yang mengatakan bahwa aku terlalu galak, terlalu disiplin, yang pasti, mereka tidak suka dengan apa yang ku lakukan. Sering ku men-cuek-kan mereka untuk menghindari cercaan mereka. tapi itu malah membuat mereka lebih menyebalkan.
akhirnya ku putuskan untuk bersikap bersahabat dengan mereka. Tapi, semua sia-sia. akhir ku putuskan untuk berhenti mendengarkan mereka. ku tuli kan telingaku dan mencoba mengerjakan apa yang bisa kulakukan..

Saat Pertama Ku Melihat Dunia Sebenarnya

bangun tidur, langsung mandi, terus beres-beres rumah, masak, nyiapin perlengkapan sekolah, berangkat ke sekolah, belajar, pulang, bantuin mama, istirahat, tidur lagi deh. itulah kegiatan yang selalu aku lakukan setiap harinya.....
entah apa yang membuatku tidak merasa jenuh. tapi, tiap ku ceritakan hal ini pada teman-temanku, mereka bilang itu sangat menjenuhkan.
yang pasti, hanya satu yang aku ingat. "aku akan membuat ayah dan ibuku bangga dengan setiap apa yang aku lakukan."

memang sedikit jenuh... karena hanya itu-itu saja yang aku lakukan.....
tapi, sekarang sangat berbeda. aku lebih menghabiskan waktuku dengan mengerjakan kewajibanku sebagai seorang pelajar. mengerjakan tugas, mendapatkan nilai yang memuaskan, membuat ayah dan ibuku merasa bangga dan berkata "inilah anakku."
pernah terbesit di pikiranku untuk meresakan bagaimana bergaul dan mendapat banyak teman seperti yang lainnya. tertawa bersama, menceritakan sebuah pengalaman, merasakan indahnya persahabatan, tapi rasanya mustahil. aku terlalu tertutup dengan dunia luar sana. sepertinya perlu banyak perjuangan yang harus dihadapi.


"baik, demi persahabatan yang indah, aku akan taklukkan rasa takutku dalam menghadapi tantangan"


lambat laun ku langkahkan kaki ku menuju teman smp ku.
alhamdulillah. ternyata ia ada di rumah. ku ketuk pintunya sambil ku panggil mananya
saat dia membuka pintu, ku lihat banyak teman-temanku di sana... duuuhhh groginya....

tapi, mau bagaimana lagi, saya sudah terlanjur datang.. akhirnya saya masuk dan bergabung dengan mereka.. terpaku, ya. sangat terpaku. maklum baru kali ini saya berkumpul, saya bingung harus bagaimana terhadap mereka. saya mencoba berbaur dengan mereka. menjawab setiap pertanyaan, dan saya mencoba bertanya. satu pertanyaan yang sangat bodoh yang saya tanyakan. "boleh saya tau, bagaimana cara bersosialisasi?"
mereka hanya tersenyum menatapku. "kamu ini. gak usah pake bahasa se-formal itu lah. lagian, emangnya kamu bener-bener pendiam, sampai kamu tidak memiliki seorang teman pun?"

rasanya sangat malu, krtika mereka berkata seperti itu. tapi memang benar apa yang mereka ucapkan.
berjam-jam kami mengobrol bersama dalam suasana yang ceria.

setelah pulang, saya teringat hal apasaja yang tadi diperbincangkan "sungguh menyenangkan punya teman. aku akan mulai membuka facebook, dan mencari teman di dunia maya. aku juga akan berusaha mencari teman di dunia nyata." gumamnya dalam hati.

sungguh pemandangan yang sangat menyenangkan ketika melihat orang lain bahagia....
saya mulai mendaftarkan diri di jejaring sosial, mulai sering mengirim sms, mulai sering berkomunikasi, tanpa melupakan kewajibanku sebagai seorang pelajar.
memang sangat menyenangkan. saya mulai sering bercerita dengan teman-teman barunya mengenai apa yang selama ini ku alami.....
tapi, ada satu hal yang selama ini masih menjadi tanda tanya besar dalam hidup... mengapa banyak orang yang tidak menyadari betapa berharganya orang-orang di sekitar mereka... banyak yang tidak menghargai perbuatan orang lain... tapi yang penting sekarang, saya sudah dapat merasakan indahnya memiliki banyak teman yang menyayangi dan disayang... :)

dikutip dari pengalaman seorang gadis di sekitar rumah saya... :)

Senin, 19 Maret 2012

Ketika Punya Teman Banyak di facebook

Facebook adalah jaringan sosial yang sangat-sangat banyak peminatnya...
Kita bisa bercakap-cakap dengan teman lama, mempunyai teman baru, bertemu saudara yng jarang kita temui
tapi, taukah kamu, kalau ternyata punya teman yang banyak di facebook itu punya sisi negatif?



Itu dikarenakan, ketika kita asyik dengan dunia facebook yang maya, otomatis kita tau semua keadaan disana. Tapi, secara tidak langsung kita akan mengurangi waktu sosial kita dengan teman-teman di dunia nyata. 
Jika kita keasyikan di sunia maya, maka secara perlahan kita akan menjauh dari kehidupan nyata. Akibatnya, kita tidak akan kenal dengan orang-orang sekitar (tidak akan memahami keadaan)
Kalian akan lebih menyendiri dan kesepian di dunia nyata.


Selain kalian merasa sendiri, di dunia maya kalian tidak akan mengetahui karakter sebenarnya dari teman yang ada di dunia maya itu. mungkin mereka terlihat baik, tapi sebenarnya memiliki sifat jahat..
Buktinya, banyak orang yang diculik karena memiliki teman yang sangat dekat di facebook.



hati-hati kawan...
facebook sekarang sudah beranjak bahaya. banyak kasus perceraian, perselingkuhan, penculikan, pembobolan uang, yang terjadi akibat facebook.


hanya satu yang membuatnya aman.
jangan terlalu aktif dan harus waspada pada tiap orang yang berada di facebook..


karna kejahatan akan terjadi ketika ada niat dan kesempatan

Sabtu, 17 Maret 2012

Kekuatan Tuk Menggapai Cita

Kodok Pemberani
Dulu, ada seorang gadis yang selalu berhasil menggapai cita. tapi itu tidak lama, karena ia selalu mundur jika ada orang yang tidak setuju, menghina, mencerca, mengeluarkan kata-kata yang membuatnya down, dll.


Suatu hari, ia sangat muak dengan keadaan di sekolah nya. itu karena ia selalu di ledek, dan di hina oleh kakak kelas nya. Bahkan ia pernah mencoba utuk bunuh diri, mogok sekolah, membisu, bersikap dingin, tapi itu semua tidak membuatnya tenang.


suatu saat ia melihat kodok yang berusaha meloncat dinding yang tingginya jauh lebih tinggi dari kodok itu. memang di sana ada batu untuk berpijak. tapi untuk berdiri tepat di atas dinding itu sangatlah rumit. dinding itu sangat licin karena air hujan dan lumut. tapi kodok itu terus berusaha.


dilihatnya kodok-kodok lain yang memperhatikan kodok yang sedang berusaha itu, seolah berkata "itu mustahil. kodok kecil sepertimu tidak akan mampu" atau "kau ini gila apa? aku pun yang ukurannya lebih besar, tidak dapat berdiri di dinding itu."


tapi si gadis itu, tetap memperhatikannya, dan berusaha untuk tidak membantu.
lama sekali si kodok berusaha untuk berdiri di atas dinding. hingga akhirnya ia berhasil.
lalu, terdengar suara kodok-kodok yang melihatnya di bawah tembok, seolah berkata "bagaimana ia melakukannya?" bahkan si gadis pun tidak percaya dengan apa yang ia lihat.


dari pemandangan itu, si gadis berfikir
"JIKA KITA INGIN MENGGAPAI CITA, MAKA TULIKAN LAH TELINGA KITA. JANGAN DENGAR CACIAN, HINAAN MEREKA"




(semoga menjadi inspirasi hidup kita semua)

Cerita CIPE ku.....

Saya adalah seorang gadis remaja yang selalu berfikir bahwa tidak ada yang suka dengan apa yang ada pada diriku.....
Itu terjadi karena sifat terlalu disiplin dan sifat tidak bisa mentolerir ku..
Jujur, saya selalu geregetan jika ada orang yang melanggar peraturan. Prinsipku adalah "jika ada orang yang salah, baik muda atau tua, ia tetap bersalah, dan tidak berhak untuk menyalahkan orang lain selain dirinya."
Bahkan kakak kelas dan teman sebaya ku banyak yang menjauh... 

Suatu hari, kami diberi tugas untuk merazia kelas 11.
kebetulan, saya di beri tugas untuk merazia kelas 11 AK 2
memang biasa saja, hanya menggeledah ruang kelas dan barang bawaan siswa. Anehnya, seseorang terpaku melihatku, bahkan seperti tidak ada hal yang lain yang dapat dilihat selain diriku.

1 minggu kemudian, ada nomor Hp yang tidak di kenal meng-sms ku. Bahasanya yang sok kenal dan sok akrab, membuat ku terganggu. Yang lebih parahnya, dia tau semua hal tentang ku. berhari-hari itu terjadi, dan akhirnya ia mengaku bahwa ia suka pada ku. ia memberi tau ku siapa namanya, mengapa ia suka pada ku, dan dari mana ia mendapatkan no ku.

pada saat itu, kami masih berteman. kami selalu menceritakan setiap hal yang kami alami. mulai dari keluarga, hingga siapa orang yang kami suka.
3 hari kemudian, ia bercerita tentang gadis yang ia sukai. Awalnya itu terasa biasa saja. namun, setelah ku tanya sifat-sifatnya, semua itu sangat mirip dengan ku.
Aku yang bingung langsung bertanya. "Kak, kaka suka ya sama de?"
Tiba-tiba, ia menjawab "Kalau ia, emangnya kenapa?   maaf bukan gak sopan. tapi memang itu perasaan ka ke de."
Sejenak aku berfikir bagaimana hubungan kami akan berlanjut jika seperti ini. maklum, ini pertama kalinya aku di tembak oleh seorang pria. 
akhirnya, aku langsung menanyakannya. "Kalau udah gini, kaka mau de gimana?"
tidak lama ia berkata "De, mau gak jadi temen Ta'aruf kka?"
Senang, bingung, histeris, semuanya campur aduk. bahkan sampai loncat-loncat segala.
karena keyakinanku kepadanya, akhirnya ku jawab "De mau kok, jadi temen Ta'aruf kaka.. :)"